Kamis, 19 Februari 2015

NASIONALISME INDIA

NASIONALISME INDIA

Latar belakang

Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885 dengan ditandai berdirinya All Indian Nacional Congreso , atau biasa disebut Congres . Congres adalah semacam majeliskerakyatan yang didalamnya terdapat wakil-wakil dari golongan hindu,budha,dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terenal antara lain Mahatma Gandhi, Ali Liquit Khan, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Jinnah ,B.G Tilaq dan Banerjee.

Timbulnya Nasionalisme India

1.                 Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tidak kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri.
2.                 Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.
3.                 Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli. Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
4.                 Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
5.                 Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan bangsa India untuk memperoleh status yang sama.


Pemberontakan Sepoy

          Sampai awal abad ke-19, sebagian besar wilayah India telah jatuh ke tangan Inggris. Eksploitasi Inggris telah menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat India terhadap Inggris. Dengan diprakarasi oleh para prajurit India yang masuk dinas militer Inggris (tentara Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy. Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut:

1.                 Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul
terakhir ditangkap dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana.
2.                 East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1
November 1858 secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.
3.                 Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara
tergesa-gesa. Di samping itu, mereka juga sadar bahwa Inggris tidak
mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik dan perkumpulan agama. Pada tahun 1885 berdirilah All Indian National Congres sebagai organisasi politik yang pertama di India.

Macam-Macam Gerakan Nasional India

          Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi juga di dalam bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan hanya gerakan kebangsaanuntuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk pembaharuan manusianya.

Brahma Samad    
Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-hal yang mengotori agama dan memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat Hindu. Misalnya upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai pembunuhan. Di samping itu, Brahma Samad melarang adanya perkawinan di bawah umur dan poligami. Tokoh gerakan ini ialah Ram Mohan Roy.

Rama Krisna
Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama Hindu yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda.

Santineketan
Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath Tagore.

Kongres (All Indian National Congres) 1885.

Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris. Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home (seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan rakyat India.
Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam perkembangannya banyak program dan kegiatannya yang didominasi oleh golongan Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan "India untuk Hindu" (India adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat yang wajar dalam Kongres memisahkan diri. Pada tahun 1907 dalam Kongres sendiri terdapat aliran:
a.                 Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya W.C. Bannerji dan Motilal Nehru.
b.                 Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj) dengan tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru.
c.                  Liga Muslim (Muslim League) 1906. Pada 1906 kelompok muslim keluar dari Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim (Muslim League) dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan.

Ajaran Mahadma Gandhi 

Mahadma Gandhi yang ditetapkan sebagai Bapak Kemerdekaan India dilahirkan pada tahun 1869 di Gujarat dengan nama kecilnyanya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh Kongres beliau menjiwai perjuangan Kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai berikut:

1.            Ahisma, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.
2.           Hartal, artinya pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes terhadap peraturan yang tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan.
3.           Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas kebenaran. Jadi, satyagraha berarti noncooperation.
4.           Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan Inggris, dan ditekankan pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.
5.           Suaraji yaitu gerakan untuk membentuk pemerintahan sendiri.

            India adalah negara yang berada di kawasan Asia Selatan yang tidak terlepas dari persentuhannya dengan bangsa barat. Sejak tahun 1612, India menjadi tujuan perusahaan dagang Inggris yang dikenal degan EIC (East Indian Company). Awalnya hubungan India dan inggris hanya sebatas perdagangan namun lama lama inggris melakukan imperalisme kepada India. India pun melakukan perlawanan ke inggris dengan membentuk sebuah organisasi yang benama Indian National Congress (INC). Tokoh-tokoh yang terkenal dalam organisasi tersebut adalah Mahatma Gandhi, Pandhit J.nehru.B.G Tilak, Moh. Ali Jinah, Iskandar Mirza, Liquat Ali Khan. Gerakan nasionalisme India pun semakin mapan dengan membentuk Moslem League pada tahun 1906 yang dibentuk oleh Muhammad Alli Jinnah dan Liquat Ali Khan. Organisasi ini bertujuan menampung aspirasi rakyat India yang dibatasi oleh pemerintah kolonial Inggris. Pasca perang Dunia 1 berakhir, para anggota Moslem League menuntut janji Inggris untuk memberikan kemerdekaan India. Namun inggris tidak menepati janji sehingga menimbulkan kerusuhan. Inggris pun mengeluarkan Rowact pada tahun 1919, isinya berupa hukuman berat bagi para perusuh. Namun undang undang ini tidak berhasil mengurangi kerusuhan sehingga pemerintah Inggris mengeluarkan Indian Act pada tahun 1919, yaitu membentuk pemerintah Inggris-India. Undang undang ini pun tidak berhasil juga untuk megurangi kerusuhan.
        Dalam keadaan kerusuhan itu, munculah Pandit Jawaharlal Nehru yang menuntut kemerdekaan penuh atas India. Selain beliau, muncul pula tokoh nasionalis India, yaitu Mohands Karamchand Gandi atau Mahatma Gandhi. Gandhi melakukan perlawanan dengan mengajak seluruh masyarakat India melakukan pemogokan dengan tinggal di rumah, berdoa, dan berpuasa serta menghentikan semua kegiatan ekonomi dan mengajak orang India untuk berpawai di jalan. Inggris pun terkejut dengan apa yang dilakukan orang orang India dan Inggris pun merespon kejadian itu dengan menangkap dan memenjarakan pemimpin Indian seperti Gandhi. Setelah Gandhi bebas, ia terpilih menjadi ketua Nasional Kongres pada tahun 1924.
        Setelah dilakukan Konferensi Meja Bundar (Round table Conference) pada tahun 1935, India pun terbentuk menjadi negara Federasi. Tapi kebijakan ini tidak memuaskan tokoh tokoh nasionalisme India, yang menginginkan kemerdekaan penuh India seperti Jawaharlal Nehru dan Ali Jinnah. Tapi karena perbedaan metode perjuangan diantara keduanya, India pun pecah menjadi dua bagian, yaitu Pakistan oleh Ali Jinnah dan India oleh Jawharlal Nehru.

Faktor-faktor penyebab Pakistan melepaskan diri dari India
1.    Ketika India tetap mengklaim seluruh wilayah  Kashmir adalah teritorinya dan Pakistan menolaknya.Kashmir sendiri merupakan simbol bagi identitas nasional India sekaligus Pakistan, menjadi kendala dalam urusan politik dalam negeri, serta kompromi bagi kedua negara sulit terwujud.

Penyebab Wilayah Kashmir diperebutkan oleh India dan Pakistan:
·               Faktor goegrafis.Dataran tinggi dengan luas 222.801 km² ini memiliki nilai-nilai ekonomis dan strategis bagi Pakistan. Nilai ekonomis tersebut berasal da ri kesuburan tanah serta keindahan alam yang memungkinkan daerah tersebut menjadi obyek wisata. Lebih dari itu, pentingnya Kashmir secara ekonomis bagi Pakistan adalah semua sungai yang ada didaerah tersebut mengalir menuju Pakistan dan pusat kegiatan jaringan kanal Pakistan berlokasi di Kashmir.
·               Faktor geopolitik. Bagi India adalah dengan dikuasainya Kashmir akan memungkinkan India memiliki akses terhadap wilayah strategis di bagian barat daya, di samping Kashmir menyediakan suatu rangkaian hubungan tradisional antara Asia Tengah dan Subkontinen. Hubungan India dan ketiga Negara tetangganya yang terpenting - Rusia, China, Afghanistan sangat tergantung pada luasnya wilayah Kashmir yang dapat dikuasai.
2.       Faktor agama di antara mereka.Di bawah Ali Zinah,  mengambil jalan sendiri memisahkan diri dari India karena merasa bahwa aspirasi politik umat Islam saat itu tak bisa disalurkan. Oleh karena itu karena dukungan masyarakat penganut Islam maka lahir Pakistan bebas dari India.
3.       Faktor politik, Setelah Pakistan memisahkan diri dari India menjadi Pakistan timur dan barat, pada perjalanan sejarahnya Pakistan timur tidak tertampung aspirasi politiknya. Dengan dukungan India, Pakistan timur berpisah dari Pakistan barat yang kemudian melahirkan negara baru, Banglades. Kepentingan Pakistan timur akan penampungan aspirasi politiknya menjadi pendorong terjadinya kelahiran baru Bangladesh meskipun tidak ada persoalan agama karena keduanya mayoritas penduduknya Muslim. 
4.       Faktor keamanan, Karena merasa adanya ancaman terutama dari negara besar seperti India di Asia Selatan, Pakistan ataupun Sri Lanka merasakan betapa perlunya mempersenjatai diri. Pakistan terutama sering merasa ancaman ideologi yang dilatarbelakangi agama Hindu terus membayang-bayangi. Oleh karena itu interaksi yang terjadi di kawasan pun lebih dilandasi oleh kecurigaan dan kehati-hatian terutama melihat tindak-tanduk India yang tak bisa dipercaya begitu saja. Pacuan senjata di Asia Selatan dipicu oleh kecurigaan terutama dari Pakistan ke India dan sebaliknya. Tidak mengherankan apabila Pakistan berusaha mencari senjata pamungkas yakni nuklir sebagai kekuatan penggetar yang kemudian justru mempercepat kelahiran program senjata nuklir India. Meskipun kedua negara belum secara terus terang menggelar senjata nuklirnya namun sudah menjadi pendapat umum bahwa baik Pakistan maupun India memiliki kemampuan membuat bom atom.

5.       Faktor persaingan pengaruh, Dua negara besar di kawasan ini berusaha saling memantapkan pengaruhnya di AsiaSelatan maupun ikut mempengaruhi negara besar di luar kawasan untuk masuk ke wilayah itu.

nasionalisme mesir

Nasionalisme Mesir

Krisis Keuangan Mesir
         
          Sejak dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869, negara-negara Barat
terutama Inggris dan Prancis saling berlomba memperebutkan pengaruhnya
di Mesir. Pengaruh kekuasaan Inggris makin kuat mulai tahun 1875, yakni
saat Khedive Ismail (1863–1879) membutuhkan uang sehubungan dengan
krisisnya keuangan Mesir. Khedive Ismail kemudian menjual sebagian besar
saham Mersir pada Terusan Suez kepada Inggris. Di samping itu, Mesir juga meminjam uang dari Inggris dan Prancis. Mesir karena tidak dapat membayar hutang-hutangnya maka Inggris dan Prancis masuk ke Mesir dan memberesi hutang-hutangnya. Dengan demikian, sejak tahun 1876, Inggris dan Prancis telah ikut campur dalam pemerintahan di Mesir. Adanya campur tangan Inggris dan Prancis dalam pemerintahan, khususnya pada saham-saham Terusan Suez menimbulkan kekecewaan yang kemudian muncul perlawanan rakyat. Kebangkitan nasional Mesir ditandai dengan adanya pemberontakan Arabi Pasha (1881–1882). Mula-mula gerakan ini antiorang asing (Inggris, Prancis dan Turki), tetapi akhirnya menjadi gerakan untuk menuntut perubahan sistem pemerintahan. Gerakan Arabi ini timbul karena pengaruh Jamaluddin al Afghani yang ketika itu mengajar di Mesir. Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Arabi Pasha ini sangat membahayakan kedudukan Inggris dan Prancis di Mesir. Inggris
akhirnya bertindak dan berhasil menumpas pemberontakan Arabi Pasha.

Timbulnya Nasionalime Mesir
               
                Ada beberapa sebab munculnya nasionalisme Mesir. Munculnya gerakan Wahabi yang menentang penjajahan Turki mampu mempersatukan rakyat Mesir. Apalagi rakyat Mesir memperoleh pengaruh dari Revolusi Prancis yang dibawa Napoleon saat menduduki Mesir tahun 1798. Paham liberal yang melanda Mesir menyebabkan munculnya kelompok terpelajar yang berorientasi modern. Mereka pernah menempuh pendidikan di Eropa dan berbagai universitas ternama di Beirut dan Damsyik. Nasionalisme Mesir juga terpengaruh Gerakan Turki Muda. Nilainilai persatuan yang diperjuangkan nasionalis Turki mampu menggugah semangat bangsa Mesir untuk bersatu. Apalagi muncul gerakan Pan-Arab yang dipelopori oleh Amir Chetib Arslan yang menganjurkan agar bangsa-bangsa Arab bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan bangsanya.
          Nasionalisme Mesir ditandai oleh munculnya pemberontakan Arabi Pasha (1881–1882) terhadap Inggris. Setelah PD-I, Mesir menuntut kemerdekaan kepada Inggris. Akhirnya tahun 1922, Mesir menjadi kerajaan di bawah persemakmuran Inggris. Tahun 1936 Mesir menjadi negara yang merdeka penuh. Selanjutnya, Terusan Suez dikuasai Mesir kembali pada tahun 1956 setelah dinasionalisasi oleh Gamal Abdul Nasser (Ernawati dan Ismawati, 2009 : 83-84).
Mesir termasuk negara Arab sehingga bangkitnya nasionalisme Mesir
merupakan hal yang sama dengan bangkitnya nasionalisme Arab. Adapun
sebab-sebab timbulnya nasionalisme Mesir adalah sebagai berikut:
1.            Adanya gerakan Wahabi, semula merupakan gerakan agama yang
kemudian memberontak pemerintahan Turki. Dengan demikian, secara
politik membangkitkan tumbuhnya nasionalisme Mesir.
2.            Adanya pengaruh Revolusi Prancis. Ketika Napoleon Bonaparte mendarat
di Mesir, ia juga membawa suara Revolusi Prancis yang kemudian
menimbulkan paham liberal dan nasionalisme Mesir.
3.            Munculnya kaum intelektual yang berpaham modern.
4.            Adanya Gerakan Pan Arab, yang dirintis oleh Amir Chetib Arslan
dengan yang menganjurkan persatuan semua bangsa Arab dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsanya.
           Sekalipun pemberontakan Arabi Pasha berhasil dipadamkan, namun cita-cita perjuangan Arabi Pasha merupakan sumber aspirasi semangat nasionalisme bangsa Mesir. Hal ini terbukti pada tanggal 7 Desember 1907 telah diadakan kongres nasional yang pertama di bawah pimpinan Mustafa Kamil. Tujuannya adalah pembangunan Mesir secara liberal untuk mencapai kemerdekaan penuh. Pemerintah Mesir yang dipengaruhi oleh Inggris berusaha untuk menindas gerakan ini, akan tetapi gerakan nasional ini tetap hidup dan makin kuat bahkan kemudian menjelma menjadi Partai Wafd (Utusan) di bawah pimpinan Saad Zaghlul Pasha.
          Ketika Perang Dunia I selesai, Partai Wafd menuntut Mesir sebagai negara
merdeka dan ikut serta dalam konferensi perdamaian di Prancis. Inggris
menolak, bahkan mengasingkan Zaghlul Pasha ke Malta. Pada tahun 1919
di Mesir timbul pemberontakan dan Zaghlul Pasha dibebaskan kembali.
Kaum nasionalise Mesir menuntut kemerdekaan penuh. Pemberontakan
berkobar lagi, Zaghlul Pasha ditangkap lagi dan diasigkan ke Gibraltar. Inggris
yang tidak dapat menekan nasionalisme Mesir, terpaksa mengeluarkan
Pernyataan Unilateral (Unilateral Declaration) pada tanggal 28 Februari
1922. Isi Uniteral Declaration:
1.            Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir.
2.            Inggris berhak atas empat masalah pokok,seperti berikut:
3.            mempertahakan Terusan Suez;
4.            mempergunakan daerah militer untuk operasi militer;
5.            mempertahankan Mesir terhadap agresi bangsa lain;
6.            melindungi bangsa asing di Mesir dan kepentingannya.


          Uniteral Declaration 1922 merupakan saat yang bersejarah bagi Mesir sebab sejak itu dunia internasional menganggap Mesir telah merdeka, meskipun belum penuh. Sebaliknya, di pihak kaum nasionalis Mesir tetap tetap menentangnya sebab Inggris tetap berhak atas empat masalah pokok tersebut di atas. Itulah sebabnya, kaum nasionalisme Mesir terus berjuang melawan Inggris untuk mencapai kemerdekaan penuh. Hal ini baru terwujud setelah Perang Dunia II berakhir (Oktober 1954).

Jumat, 13 Februari 2015

 NASIONALISME BANGSA JEPANG

Latar belakang

Nasionalisme di Jepang muncul setelah kedatangan bangsa barat ke Jepang yang dipelopori oleh Commodore Matthew Calbraith Perry yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian Shimoda oleh Shogun Yoshinabu Tokugawa pada tahun 1854 yang isinya pelabuhan-pelabuhan Shimoda dan Hakodate dibuka untuk perdagangan bangsa asing. Sejak saat itu Jepang menjadi negara yang terbuka untuk bangsa barat dan bangsa-bangsa yang lain. Sebelumnya Jepang menerapkan politik isolasi yang membatasi kontak dengan bangsa lain. Pada waktu itu, di Jepang sedang terjadi gerakan anti Shogun (Shogun adalah pemerintahan yang bercorak militer yang dipimpin oleh seorang panglima tentara, Sering juga disebut dengan pemerintahan Bakufu artinya pemerintahan tentara di bawah Shogun)

A.           Masa Keshogunan
              Sejak pemerintahan Shogun Tokugawa (pada abad ke-17), Jepang melakukan politik isolasi (artinya menarik diri dari pengaruh asing–Barat). Politik isolasi ini mulai dijalankan oleh Iyeyashu Tokugawa (1639) dan diteruskan oleh para penggantinya. Tujuan politik isolasi untuk menjamin tetap tegaknya pemerintahan Shogun dan mencegah masuknya pengaruh asing (Barat). Selama Jepang menutup diri, dunia Barat terus melaju pesat dengan
industri dan teknologinya. Untuk itu bangsa-bangsa Barat membutuhkan daerah pasaran hasil industri. Amerika Serikat, merupakan salah satu bangsa Barat yang ingin masuk ke Jepang untuk membuka hubungan dagang.
               Pada tahun 1846, Amerika Serikat mengirimkan utusannya ke Jepang di bawah pimpinan Laksamana Biddle, tetapi ditolak oleh Shogun. Pada tahun 1853, mengirimkan lagi utusannya lengkap dengan kapal perangnya di bawah pimpinan Matthew CommodorePerry. Perry menghadap Shogun dan meminta agar Jepang mau membuka kota-kota pelabuhannya untuk perdagangan internasional. Pemerintah Jepang minta waktu untuk memikirkan permintaan Amerika Serikat. Perry beserta rombongan kembali ke Amerika.
               Pada tahun 1854, rombongan Perry lengkap dengan tujuh kapal perangnya mendarat lagi di Yedo, dan berhasil memaksa Shogun Iyesada (1853–1858) untuk menandatangani Perjanjian Kanagawa (31 Maret 1854) yang isinya kota pelabuhan Shimoda dan Hokodate dibuka untuk perdagangan asing. Dengan demikian, runtuhlah politik isolasi Jepang sehingga negara tersebut terbuka untuk bangsa asing. Sejak saat itu, Jepang menyadari akan ketinggalannya dengan bangsabangsa Barat. Yang menjadi sasaran kemarahan rakyat Jepang ialah pemerintahan Shogun. Yoshinobu dipaksa turun takhta dan menyerahkan kekuasaannya kepada Kaisar Mutsuhito (Kaisar Meiji) pada tanggal 8 September 1867. Secara resmi Kaisar Meiji memerintah Jepang dari tanggal 25 Januari 1868 sampai dengan 30 Juli 1912.
B.            Nasionalisme Jepang
                        Terbukanya Jepang bagi bangsa asing yang disusul dengan runtuhnya kekuasan Shogun dan tampilnya Kaisar Meiji (Meiji Tenno), menandai bangkitnya nasionalisme Jepang. Pada tanggal 6 April 1868, Meiji Tenno memproklamasikan Charter Outh (Sumpah Setia) menuju Jepang baru yang terdiri atas lima pasal, seperti berikut:
1.       Akan dibentuk parlemen.
2.       Seluruh bangsa harus bersatu untuk mencapai kesejahateraan.
3.       Adat istiadat yang kolot dan yang menghalangi kemajuan Jepang harus dihapuskan.
4.        Semua jabatan terbuka untuk siapa saja.
5.       Mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin untuk pembangunan bangsa dan negara.

               Untuk mencapai cita-cita tersebut maka Meiji Tenno melaksanakan pembaharuan (restorasi). Itulah sebabnya Kaisar Meiji kemudian dikenal dengan Meiji Restorasi. Restorasi yang dilakukan meliputi segala bidang, yakni politik, ekonomi, pendidikan dan militer.
1.       Bidang Politik
Langkah pertama yang diambil oleh Meiji Tenno ialah memindahkan ibu kota dari Kyoto ke Yedo yang kemudian diganti menjadi Tokyo (yang berarti ibu kota timur). Selanjutnya, diciptakan bendera kebangsaan Jepang Hinomoru dan dan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo. Shintoisme dikukuhkan sebagai agama nasional. Jabatan shogun dan daimyo dihapuskan (1868) dan samurai dibubarkan. Para daimyo kemudian diangkat menjadi pegawai negeri, sedangkan para samurai dijadikan tentara nasional. Di bawah pimpinan Ito Hirobumi (kemudian dikenal Bapak Konstitusi Jepang) pada tahun 1889 berhasil disusun konstitusi Jepang.
2.       Bidang Ekonomi
Pembangunan di bidang ekonomi, meliputi bidang
pertanian, perindustrian, dan perdagangan, namun yang paling berhasil di bidang perindustrian dan perdagangan. PerdaganganJepang maju pesat berkat dumping policy. Di bidang industri muncul golongan baru yang disebut Zaibatsu yang terdiri atas keluarga Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo, dan Jassuda.
3.     Bidang pendidikan
Sistem pendidikan di Jepang meniru sistem pendidikan Barat.
Dasar moral yang diajarkan di semua sekolah ialah Shintoisme dan
Budhisme. Pada tahun 1871, dibentuklah Departemen Pendidikan.
Selanjutnya pada tahun 1872 dikeluarkan Undang-Undang Pendidikan yang mewajibkan belajar untuk anak-anak umur 6–14 dan bebas uang sekolah. Sistem pendidikannya semimiliter.
4.       Bidang Militer
Dalam pembaharuan angkatan perang yang mempunyai peranan besar ialah keluarga Choshu dan Satsuma. Keluarga Choshu menangani pembaharuan Angkatan Darat dengan mencontoh Prusia (Jerman), sedangan keluarga Satsuma menangani pembaharaun Angkatan Laut dengan mencontoh Inggris. Bersamaan dengan modernisasi angkatan perang ini dihidupkan kembali ajaran bushido sebagai jiwa kemiliteran.

C.            Jepang Muncul sebagai Negara Imperialis
               Restorasi telah berhasil mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara Jepang. Jepang menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara Barat. Hal ini kemudian menimbulkan ambisi untuk melakukan imperialisme seperti negara-negara Barat. Faktor-faktor yang mendorongnya:1.
·          Adanya pertambahan penduduk yang cepat.
·          Adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh daerah pasaran dan bahan mentah.
·          Adanya pembatasan migran Jepang yang dilakukan oleh negara-negara Barat.
·          Pengaruh ajaran Shinto tentang Hakko I Chi-u (dunia sebagai keluarga), di mana Jepang terpanggil untuk memimpin bangsa-bangsa di dunia (Asia-Pasifik).

        Ambisi imperialisme Jepang menyebabkan Jepang terlibat dalam peperangan. Untungnya, dalam setiap peperangan Jepang selalu mendapatkan kemenenangan. Perang Cina–Jepang I (1894–1895)dimenangkan oleh Jepang dan diakhiri dengan Perjanjian Shimonoseki (1895). Hasilnya, Jepang memperoleh Kepulauan Pescadores dan Taiwan. Perang Rusia–Jepang (1904–1905) dimenangkan oleh pihak Jepang dan diakhiri dengan Perjanjian Portsmouth (1905). Hasilnya Jepang mendapatkan Shakalin Selatan dan menggantikan posisi Rusia di Manchuria. Kemenangan Jepang ini memberikan pengaruh yang besar bagi tumbuhnya nasionalisme di negara-negara Asia dan Afrika. Dalam Perang Dunia I, Jepang juga ikut terlibat perang dan memihak kepada Sekutu. Jepang berhasil menyapu pasukan-pasukan Jerman di Cina ataupun di Pasifik. Itulah sebabnya setelah perang berakhir dengan kekalahan di pihak Jerman, Jepang memperoleh daerah bekas jajahan Jerman, seperti Shantung (di Cina), Kepulauan Marshal, Mariana, dan Caroline (di Pasifik).Dengan demikian, sampai dengan berakhirnya Perang Dunia I, Jepang telah berhasil menguasai banyak daerah. Jepang telah muncul menjadi negara besar (the great powers).

Hunter Hayes


Hunter Easton Hayes (Hunter Hayes) was on September 9, 1991, at Larniurg Hospital in Breaux Bridge, Lousiana. as the only child to Lynette and Leo Hayes. His parents both have Cajun ancestry (along with English, Scots-Irish, and German roots). Hayes grew up singing songs in both English and French. He began his musical career at age two, when his grandmother gave him a toy accordion. At four, he began making appearances locally and on national television,  including Maury, Rosie O'Donnell, and Nickelodeon's game show Figure It Out, where he performed "Jambalaya (On the Bayou)" with Hank Williams Jr.
        In 2008, he moved from Breaux Bridge to Nashville, Tennessee and signed with Universal Music Publishing Group as a songwriter. In 2010, co-wrote "Play" for the Rascal Flatts album Nothing Like This. In September, he was signed to Atlantic Records Nashville and began working on what would become his major-label debut.
        Hayes appeared as the opening act of ten dates of country star Taylor Swift's Speak Now World Tour throughout the summer of 2011 and concluded his leg of the tour in St. Louis, Missouri.
        The debut single was "Storm Warning", released to radio on May 16, 2011. His self-titled major-label debut album was released on October 11, 2011. He co-wrote every song, played every instrument, and along with Dann Huff, produced the album.  
         "Wanted", the second single, was released to radio on March 5, 2012. On July 24, 2012, he appeared on the CBS's, The Talk, where he was then given an RIAA Gold Certification plaque for "Wanted". Just shy of two months since "Wanted" went gold, the song was certified Platinum by RIAA on August 23, 2012. "Wanted" became his first No. 1 single, making him the youngest solo male act to top Hot Country Songs, breaking the record set in 1973 by Johnny Rodriguez. Twenty weeks after first appearing in the top spot and under a new chart format, "Wanted" returned to the top spot.
        "Somebody's Heartbreak", the album's third single, went to No. 1 on the Country Airplay chart. Starting September 14, 2012, Hayes began appearing as the opening act on 90+ dates for Carrie Underwood's Blown Away Tour. He was also nominated for three Grammys including Best New Artist at the 2013 Grammy Awards; he is the youngest male country artist to be nominated in all three categories for which he was nominated.
         The album's fourth single, "I Want Crazy", which is from the deluxe Encore edition, was released to country radio on April 7, 2013. It peaked at number two on the Country Airplay chart in August 2013. Following it was "Everybody's Got Somebody but Me", a re-recording of a song from the original press of the album. The re-recorded version features guest vocals from Jason Mraz.
        Hunter was one of five country singers who won a CMT Artist of the Year award; this award is awarded every year to a group of country musicians who have had an outstanding year. Hayes performed "Invisible," the lead single from his second album, at the 56th Annual Grammy Awards. Storyline was released on May 6, 2014. In an effort to promote his album and to raise awareness to end child hunger, Hunter broke the Guinness World Record for the most concerts played in multiple cities in 24 hours, originally held by The Flaming Lips.

Source of http://en.wikipedia.org/wiki/Hunter_Hayes#cite_note-20